Recent Comments

Sabtu, 29 Oktober 2016


Tutorial simulasi NETWORK dasar dengan GNS3

Tutorial simulasi NETWOR dasar dengan GNS3

Pendahuluan
Tutorial ini menjelaskan secara ringkas konfigurasi NAT (Network Address Translation) pada router CISCO dengan menggunakan simulator GNS3. Tutorial ini juga menjelaskan cara konfigurasi qemu-host pada GNS3.
Pembahasan
1. Instalasi qemu-host pada GNS3.
Instalasi qemu-host pada GNS3 diperlukan untuk simulasi PC virtual. Instalasinya cukup mudah, yaitu :
1. Download dan simpan linux-microcore.
2. Jalankan GNS3, lalu buka konfigurasi qemu-host (edit->preference->qemu->qemu-host)
3. Atur konfigurasi seperti pada gambar.
4. Save -> OK.
5. Konfigurasi NAT
Konfigurasi NAT pada GNS3 dapat dilakukan dengan cara sbb :
1. Buat topologi
Topologi yang akan dibuat adalah sbb :
2. Nyalakan semua device
3. Secara otomatis, qemu-host akan mulai booting, sementara Router (R1 dan R2) harus di console terlebih dahulu (klik kanan -> console / klik symbol console pada menu bar)
4. Setting IP pada masing-masing device
a. R2 (serial 0/0 : 10.10.10.2/29 –> (config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.248)
b. R1 (serial 0/0 : 10.10.10.3/29 –> (config-if)#ip add 10.10.10.3 255.255.255.248) (fastEthernet0/0  : 192.168.0.1 –> (config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.0)
c. Qemu-host (eth0 : 192.168.0.2/24 –> ifconfig eth0 192.168.0.2 netmask 255.255.255.0 à route add default gw 192.168.0.1)
5. Setting NAT pada R1
a. (config)#ip nat inside source static 192.168.0.2 10.10.10.2
b. (config-if)#ip nat inside  <- pada interface fastEthernet0/0 (yang terkoneksi kedalam/jaringan lokal)
c. (config-if)#ip nat outside <- pada interface serial0/0 (yang terkoneksi keluar/ jaringan global)
6. Verifikasi NAT
#show ip nat translation
7. Tes ping
Coba ping dari qemu-host ke router R2 (ping 10.10.10.2) –> sukses
Coba sebaliknya (dari router R2 ke qemu host) (ping 192.168.0.2) –>gagal
Kesimpulan
Dari hasil tes ping, diketahui bahwa jaringan local dapat terhubung ke jaringan luar, sementara jaringan luar/global tidak dapat mengakses jaringan local. Artinya, simulasi NAT kita telah berhasil.
Lampiran Konfigurasi Router R1
version 12.3
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime msec
no service password-encryption
!
hostname R1
!
boot-start-marker
boot-end-marker
!
!
no aaa new-model
ip subnet-zero
!
!
ip cef
no ip domain lookup
!
!
!
!
!
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
ip nat inside
duplex auto
speed auto
!
interface Serial0/0
ip address 10.10.10.3 255.255.255.248
ip nat outside
clockrate 2000000
!
interface FastEthernet0/1
no ip address
shutdown
duplex auto
speed auto
!
interface Serial0/1
no ip address
shutdown
clockrate 2000000
!
ip nat inside source static 192.168.0.2 10.10.10.2
no ip http server
ip classless
!
!
!
line con 0
exec-timeout 0 0
logging synchronous
transport preferred all
transport output all
line aux 0
transport preferred all
transport output all
line vty 0 4
!

Jumat, 14 Oktober 2016

CIDR dan VLSM

1.CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai superneting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IPsecara teoretis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoretis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

2.VLSM ( Variable Length Subnet Mask )

VLSM atau Variable Length Subnet Mask adalah sebuah cara pengelolaan pengalamatan IP yang lebih terstruktur dibandingkan sekedar menggunakan FLSM atau Fixed Length Subnet Mask. Dari kata Variable Length diartikan bahwa panjang prefix yang dihasilkan dari perhitungan pengelolaan alamat jenis ini akan bervariasi dibandingkan FLSM yang sifatnya tetap.

Penggunaan VLSM terkait dengan dukungan protokol routing di jaringan. Tidak semua Protokol Routing mendukung VLSM. Sebagai contoh RIPv1 dan IGRP sama sekali tidak mendukung VLSM. Jadi apabila ingin mengelola alamat IP menggunakan tehnik ini sudah seharusnya menggunakan protokol routing yang punya kemampuan mendukung skala jaringan yang luas. Contoh protokol routing tersebut adalah RIPv2, EIGRP, OSPF dan IS-IS.

Meskipun sifatnya sangat fleksibel dan diminati oleh administrator jaringan dalam penerapannya, penggunaan VLSM ini harus teliti. Penerapannya VLSM ini akan menghasilkan struktur alamat yang akurat.

Ketelitian ini diawali dengan sebuah perencanaan yang matang atas jaringan yang akan dibentuk. Secara bisnis juga harus dilihat tentang rencana jangka panjang organisasi. Fenomena bergabungnya organisasi menjadi sebuah organisasi besar, menuntut perencaan awal jaringan tersebut harus benar-benar telah dipersiapkan. Sebagai contoh adalah bergabungnya Sony dan Ericsson, atau Nokia dan Siemens yang membentuk divisi Nokia Siemens Network, ataupun beberapa perusahaan besar seperti Cisco System yang mengakuisisi perusahaan lainnya. Hal ini dibutuhkan perencanaan yang matang termasuk juga perencanaan pengalamatan IP yang menggunakan tehnik VLSM.



Manfaat dari VLSM adalah:

  •  Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang hostsetiap subnet.
  • VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung ruteagregasi, juga disebut route summarization.
  • Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringansubnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

Contoh:
-----------
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut.
Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 --> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 --> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 --> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 --> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net